Calon Pelajar GONTOR Tahun 2021 Ke Atas Di Persimpangan Hijriyah dan Masehi
PRIMAGOschool.com | Pada umumnya yang berlaku pada kalender akademik pendidikan di Indonesia adalah tahun ajaran dimulai pada bulan Juni dan berakhir di bulan Juli (Juni to Juli) terbagi dalam dua semester, dulunya sempat menjadi triwulan dan caturwulan lalu kini dibakukan menjadi semester.
Dari sanalah semua agenda sekolah berpatokan mulai dari masa pendaftaran, hari belajar aktif hingga masa ujian dan liburan, kesemuanya menggunakan tahun mesehi.
Berbeda dengan GONTOR, lembaga ini konsisten sejak pertama didirikan menggunakan kalender hijriyah sebagai acuan penyelenggaraan pendidikan. Dimulai dari bulan Syawwal dan berakhir di bulan Ramadhan (Syawwal to Ramadhan) dengan pembagian dua semester.

Maka apapun kegiatan yang sedang dilaksanakan pada kalender umum tidak mempengaruhi kegiatan yang ada di GONTOR. Manakala itu bulan Syawwal maka untuk penerimaan siswa baru dan ketika itu bulan Ramadhan tibalah kelulusan atau kenaikan kelas. Pernah terjadi ketika libur tahun baru 1 Januari, GONTOR tetap masuk kelas seperti biasa karena memang bukan tahun masehi acuannya.
Bahkan walau telah diresmikannya sistem pendidikan Mu’adalah oleh undang-undang, Ijazah Gontor disetarakan dengan tingkat SMA & Madrasah Aliyah, GONTOR tidak melaksanakan Ujian Nasional.
Menggunakan tahun Hijriyah ada keunikan tersendiri, seperti libur pekanan berada di hari Jum’at lalu ada libur semester satu selama 10 hari di bulan Rabiul Awwal dan libur semester dua selama 50 hari mulai dari 20 Sya’ban hingga 10 Syawwal (10 hari sebelum Ramadhan & 10 hari sesudahnya) kalau dijumlahkan ada 60 hari masa liburan (2 bulan) maka sebenarnya waktu normal belajar hanya 10 bulan.

Baca Juga :
- 10 Tips Agar Anak Mau & Semangat Masuk Pesantren
- Bagaimana Konsep Pendidikan Karakter di GONTOR ?
- 13 Alasan Anak Zaman Now Harus Sekolah di Pesantren
Keunikan lainnya adalah masa kenaikan kelas dan kelulusan di bulan ramadhan. Pernah terjadi pada tahun 1999, ramadhan terjadi 2 kali di Januari dan Desember, maka acara kelulusan siswa akhir di tahun itu ada dua kali juga. Akhirnya angkatan 1999 ada dua, disebut angkatan 1999 awal dan angkatan 1999 akhir.
Lalu bagaimanakah dengan masa pendaftaran? Kapanpun bulan masehinya, pendaftaran GONTOR akan tetap dilaksanakan pada bulan Syawwal. Tahun 2000an ke atas jumlah pendaftar terus menerus mengalami peningkatan jumlah yang signifikan.
Hal ini selaras dengan dekatnya bulan Juli (bulan kelulusan sekolah umum) dengan bulan Syawwal (bulan pendaftaran GONTOR). Calon pelajar tidak perlu menunggu waktu lama untuk mendaftar, hanya sekitar sebulan-dua bulan. Tercatat dalam kurun 2015-2019 peningkatan calon pelajar mencapai 300-600 anak pertahun.

Tahun 2020 sudah mulai masa ujian sekolah umum berdampingan dengan masa ujian GONTOR. Diperkirakan jumlah pendaftar akan meningkat lagi. Karena selesai Ujian Nasional bisa langsung mendaftar. Sebagai rinciannya Ujian Nasional di 13 sd 15 April 2020 dan Ujian Masuk GONTOR di 27 Mei sd 3 Juni 2020 (4 sd 11 Syawwal 1441).
Secara perhitungan waktu ini adalah saat yang tepat, karena tanpa menunggu waktu lama bisa langsung ikut tahun ajaran baru di GONTOR. Tidak seperti para alumni GONTOR di kurun tahun 1990 – 2000an yang menunggu berbulan-bulan untuk pendaftaran GONTOR. Bisa jadi sepinya pendaftar di tahun itu karena masih banyak wali murid yang tidak ingin anaknya kehilangan umur hanya untuk menanti pendaftaran.
Dekatnya waktu kelulusan anak dengan waktu pendaftaran GONTOR tidak selalu menguntungkan. Karena diwaktu yang sama, calon pelajar akan dibebani banyak ujian secara bersamaan mulai dari ujian sekolah, ujian nasional ditambah try outnya juga ujian masuk GONTOR itu sendiri.
Karena materi ujian sekolah umum dan ujian masuk GONTOR sedikit berbeda khususnya pada materi Imla (Dikte Bahasa Arab). Bagi yang berasal dari sekolah agama / pesantren tentu sudah ada modal untuk tes Membaca Al-Qur’an & Imla. Namun bagi yang berasal dari sekolah umum, ujian Gontor harus dipersiapkan dengan serius.
Maka tidak salah juga bagi yang beranggapan bahwa kualitas calon pelajar dulu jauh lebih baik daripada calon pelajar sekarang. Tentu hal itu terjadi karena adanya masa tunggu pendaftaran yang mana ini jadi kesempatan calon pelajar untuk mempersiapkan diri lebih baik.

Kurang lebih dalam dua – tiga tahun lagi persinggungan Ujian Nasional dan Ujian Masuk GONTOR akan berakhir. Jadi ujian masuk GONTOR akan lebih dulu dilaksanakan dan Ujian Nasional / Ujian Sekolah (ada wacana tahun depan UN ditiadakan oleh Mendikbud). Maka Calon Pelajar harus menunggu 11 bulan berikutnya untuk mengikuti Ujian Masuk GONTOR.
Fenomena ini terjadi 33 tahun sekali, pernah terjadi sekitar tahun 1990, tepat setelah EBTANAS (UN kala itu) calon pelajar langsung mendaftar ke Gontor. Namun di tahun-tahun setelahnya harus menunggu lagi datangnya bulan Syawwal baru bisa mendaftar. Disitulah awal mula GONTOR 2 berdiri untuk menampung calon pelajar yang masa tunggunya cukup lama. Adapun saat ini GONTOR belum ada rencana menyediakan tempat untuk menampung calon pelajar dan membuka kelas persiapan.

Bagi wali murid yang kritis masalah usia anak tentu akan menyayangkan bila anaknya terlalu lama menunggu pendaftaran. Dimana teman-teman sebayanya sudah sekolah sementara menuju Gontor masih menunggu dulu, dan ketika teman-temannya sudah lulus sementara dia masih belajar di Gontor. Setidaknya akan ada “keterlambatan” min 1 tahun dibanding teman seangkatan di SD/SMP.
Apa Yang Harus Dilakukan Oleh Para Calwalsantor ?
Tentunya bagi orang tua yang mengerti dan memahami arti dan pentingnya sebuah pendidikan yang berkualitas bagi kebaikan masa depan anaknya, ketertinggalan 1 tahun atau lebih sekolah anak mereka dari teman seusianya bukanlah sebuah masalah yang harus dirisaukan. Ibarat kata :
Untuk melompat jauh ke depan, kadang diperlukan mundur beberapa langkah. Dan tidak ada kata waktu terbuang bagi seorang pembelajar sejati.
Banyak hal yang bisa dan biasanya dilakukan oleh para calon santri GONTOR dalam mengisi waktu tunggu mendaftar masuk GONTOR ditahun depannya. Mereka bisa diikutkan pada kegiatan-kegiatan edukatif positif dan produktif, Seperti :
- Ikut aneka kursus dan keterampilan untuk meningkatkan skill mereka. Waktu 1 tahun sangat cukup bagi anak-anak dalam meningkatkan skill yang mereka sukai. Yang mana skill ini pasti akan sangat membantu anak dalam menjalani pendidikan dan kehidupan di GONTOR alias menjadi santri Musta’mal / Usefull
- Ikut program tahfidz Qur’an. Saat ini banyak sekali program dauroh hafal qur’an dalam hitungan bulan.
- Ikut Sekolah Persiapan Masuk GONTOR di PRIMAGO School, sebuah sekolah boarding seperti halnya pesantren dengan konsep pendidikan 100% mengadopsi GONTOR. Bisa dibilang PRIMAGO School adalah sekolah miniatur GONTOR. Menerima murid dari seluruh Nusantara. Tamatan program PRIMAGO School yang bisa menembus GONTOR (1) punya kesempatan untuk ikut ujian lompatan ke kelas 2 KMI, sehingga kalau dia bisa lulus dalam ujian lompatan tersebut anak bisa langsung duduk di kelas 2 KMI GONTOR. Tentu kelas lompatan ini akan memangkas/mengganti 1 tahun yang tertunda sebelumnya.

Mengutip dari paparan Ust. Ismail Budi Prasetyo selaku Ketua Umum PP IKPM Gontor ketika memberi sambutan pada rombongan Tour PRIMAGO di Desember 2018 lalu, beliau menyampaikan sebagai berikut :
“Tidak ada yang perlu dirisaukan dengan menunggu lama waktu pendaftaran, dulu saya menunggu sekitar 6 sampai 7 bulan dari kelulusan sekolah untuk mendaftar ke Gontor. Disitu bisa diisi waktu luang dengan persiapan ujian, bisa juga dengan mengikuti berbagai kursus keterampilan seperti kursus bahasa dan kursus mengetik (zaman itu mesin tik sangat penting). Jadi sebelum masuk Gontor kalian sudah punya banyak modal dan di Gontor akan lebih terasah lagi kemampuannya. Jangan khawatir tahun-tahun kalian di Gontor akan lebih lama dibanding teman-teman kalian yang diluar sana, namun apa yang kalian dapatkan disini akan jauh lebih banyak lagi. Tidak ada yang dirugikan, justru kalian akan jadi lebih baik.”
Dengan begitu, tertinggal 1 tahun dari teman seangkatan SD nya bukanlah sesuatu yang rugi. Apalagi bagi alumni GONTOR, yang biasanya setelah lulus dan terjun ke masyarakat bisa lakukan akslerasi karya sehingga bisa mengejar “ketertinggalannya” bahkan bisa melewati kiprah teman seangkatan SD nya di masyarakat.
Akankah GONTOR Akan Kekurangan Murid ?
Dengan adanya fenomena “Persimpangan Hijriyah & Masehi” ini tentu akan ada yang berpendapat bahwa GONTOR akan mengalami krisis calon murid barunya, karena memang sebagian besar orang tua masyarakat kita masih dihinggapi “Sindrom Ketertinggalan” bila anak mereka tidak seperti teman sebayanya.
Apakah GONTOR tidak takut kekurangan bahkan kehilangan murid ? Bagaimana kalau Paceklik Capel terjadi? Hal itu tidak akan mempengaruhi semangat mendidik GONTOR sedikitpun. Dulu KH. Imam Zarkasyi, salah satu pendiri GONTOR pernah menyampaikan :
“Andaikata muridku tinggal satu akan kuajarkan dia, andaikata tidak ada lagi murid maka aku akan mengajar dengan pena”.
Banyak sedikitnya murid tidak mempengaruhi kebijakan GONTOR dalam mengelola pendidikan, termasuk dalam hal menetapkan tahun ajaran barunya. Apa yang telah berjalan sejak dulu, itulah yang konsisten dijalankan hingga kini. GONTOR pernah mengusir seluruh santrinya pada tahun 1967, maka kalau muridnya berkurang itu bukanlah masalah besar.
Maka bila wali murid ingin serius memondokkan anaknya ke GONTOR, gunakan masa tunggu yang lama itu dengan sebaik-baiknya. Perkuat mental & karakter anak terlebih lagi mengenai materi ujian masuknya, karena hal-hal tersebut yang akan membuat anak bisa lulus dan bertahan di GONTOR hingga jadi alumni. Dan PRIMAGO School siap membersamai anak-anak tercinta dalam mempersiapkan diri mereka untuk menembus benteng GONTOR. Info : Chat WA 0896-0282-2094
Penulis :
Kresna Eka Raharja, Direktur Litbang & Kurikulum Primago School