IMAN ITU NAIK DAN TURUN – SUBUH MENGGAPAI KEBERKAHAN
Pada subuh yang penuh keberkahan, Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago kembali mengadakan kajian inspiratif dengan tema “Iman Itu Naik dan Turun – Subuh Menggapai Keberkahan.” Kegiatan ini dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Quran dari Surah Al-Waqiah yang memberikan nuansa spiritual mendalam bagi para peserta.
Acara berlangsung di Aula Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago dan dihadiri oleh seluruh ustadz dan ustadzah yang turut berkontribusi dalam membangun generasi pemimpin berbasis nilai-nilai Islam. Sebagai pemateri, Ustadz Ahmad Ghozali memberikan paparan yang inspiratif dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Pembukaan dengan Ayat Al-Quran: Surah Al-Waqiah
Kajian dibuka dengan pembacaan Surah Al-Waqiah yang mengingatkan tentang keagungan Allah dan kepastian hari akhir. Ayat-ayat dalam surah ini menjadi pengingat bahwa kehidupan dunia hanyalah sementara, dan iman merupakan aset berharga yang harus dijaga.
Iman: Naik dan Turun
Dalam paparannya, Ustadz Ahmad Ghozali menjelaskan bahwa iman seorang muslim tidak selalu berada di level yang sama. Kadang naik karena amal shaleh yang dilakukan, dan kadang turun akibat kelalaian. “Iman itu seperti grafik, ada kalanya kita merasa begitu dekat dengan Allah, tetapi ada juga masa di mana hati kita terasa jauh. Kuncinya adalah terus berusaha memperbaiki diri,” ujar beliau.
Beliau juga mengutip hadits dari Shahih Bukhari, “Kullu mauludin yuuladu ‘ala fitrah,” yang artinya, “Setiap bayi yang lahir berada dalam keadaan fitrah.” Hal ini menunjukkan bahwa setiap manusia dilahirkan dalam kondisi suci dan memiliki potensi kebaikan. Namun, lingkungan, pendidikan, dan usaha pribadi sangat mempengaruhi bagaimana iman seseorang berkembang.
Subuh Menggapai Keberkahan
Waktu subuh adalah momen yang penuh keberkahan. Ustadz Ahmad Ghozali mengingatkan pentingnya menghidupkan waktu subuh dengan aktivitas ibadah seperti shalat berjamaah, membaca Al-Quran, dan berdzikir. “Saat subuh, keberkahan dari Allah melimpah. Jangan lewatkan momen ini untuk memperkuat iman dan memulai hari dengan semangat positif,” kata beliau.
Beliau juga menekankan bahwa keberkahan waktu subuh tidak hanya terletak pada ibadah, tetapi juga pada kemampuan untuk mengelola waktu dengan baik. Seorang muslim yang mampu memanfaatkan waktu subuh biasanya akan lebih produktif dan bersemangat menjalani aktivitas sehari-hari.
Introspeksi Diri dan Strategi Mendidik Anak
Sebagai bagian dari introspeksi diri, Ustadz Ahmad Ghozali mengajak para peserta untuk melihat ke dalam hati masing-masing. “Apakah kita sudah memanfaatkan waktu dengan baik? Apakah kita sudah mendidik anak-anak kita dengan nilai-nilai Islam?” tanyanya.
Dalam mendidik anak, beliau memberikan beberapa strategi praktis:
- Memberikan Teladan yang Baik: Anak cenderung meniru apa yang dilakukan orang tua. Oleh karena itu, berikan contoh perilaku islami dalam kehidupan sehari-hari.
- Mengajarkan Nilai-Nilai Islam Sejak Dini: Biasakan anak untuk shalat, membaca Al-Quran, dan melakukan amal shaleh sejak kecil.
- Membangun Komunikasi yang Baik: Sering berdialog dengan anak untuk mengetahui apa yang mereka pikirkan dan rasakan.
- Mengelola Waktu dengan Bijak: Orang tua harus mampu memanage waktu agar memiliki momen berkualitas bersama anak-anak.
Penutup: Refleksi dan Doa Bersama
Acara ditutup dengan refleksi bersama. Para peserta diajak untuk merenungkan materi yang telah disampaikan dan berkomitmen untuk terus memperbaiki diri. Doa bersama dipanjatkan, memohon kepada Allah agar diberikan kekuatan untuk menjaga iman dan mendidik generasi yang lebih baik.
Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago berharap melalui kajian ini, para ustadz dan ustadzah semakin termotivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan mampu memberikan kontribusi maksimal dalam mendidik santri. Dengan iman yang kuat dan manajemen waktu yang baik, keberkahan dalam hidup insya Allah akan diraih.