Kajian Untuk Hati Positif Episode 2 : Anjuran Saling Menasehati dalam Kebaikan

Pengisi : Ustadz Kresna Eka Raharja

PRIMAGOschool.com | Kebaikan dan rasa syukur merupakan dua hal penting yang seringkali terlupakan oleh banyak orang dalam keseharian mereka. Hari kita seharusnya dimulai dengan bersyukur kepada Tuhan atas segala nikmat yang telah diberikan-Nya kepada kita. Dalam pandangan agama, kita sebagai manusia adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, dan alam semesta ini diciptakan-Nya untuk memenuhi kebutuhan kita.

Alam semesta ini sangat luas, sebagaimana luasnya langit yang diciptakan Tuhan. Namun, yang lebih penting adalah bagaimana kita sebagai umat manusia dapat menjaga kebaikan dan kesucian di dalamnya. Keberagaman agama dan kepercayaan yang ada di dunia ini seharusnya menjadi alat untuk saling mendekatkan diri kepada Tuhan dan menjalani kehidupan yang penuh dengan kebaikan.

Salah satu aspek penting dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan kebaikan adalah saling menasehati. Saling menasehati adalah sebuah anjuran yang telah disebutkan dalam berbagai kitab suci dan ajaran agama. Dalam Al-Qur’an, surat Al-Ashr 

اِلَّا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوۡا بِالۡحَقِّ ۙ وَتَوَاصَوۡا بِالصَّبۡرِ وَالۡعَصۡرِۙ اِنَّ الۡاِنۡسَانَ لَفِىۡ خُسۡرٍۙ

menyebutkan bahwa kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh, serta saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran, maka sesungguhnya manusia berada dalam kerugian.

Hal ini menggambarkan bahwa saling menasehati dalam kebaikan adalah suatu tindakan yang sangat penting. Namun, bagaimana kita seharusnya melaksanakan anjuran ini? Pertama-tama, kita harus berusaha untuk menjadi orang yang beriman dan beramal saleh. Kita harus memperbaiki hubungan kita dengan Tuhan, mematuhi perintah-Nya, dan menjauhi maksiat.

Selanjutnya, kita harus saling menasehati dalam kebenaran. Artinya, kita harus mengingatkan satu sama lain untuk selalu menjalani kehidupan yang benar, sesuai dengan ajaran agama kita. Saling mengingatkan untuk tidak melakukan tindakan yang dilarang oleh agama, seperti berdusta, berbuat jahat, atau menyakiti sesama manusia.

Kita juga harus saling menasehati dalam kesabaran. Kehidupan tidak selalu mudah, dan seringkali kita akan menghadapi cobaan dan kesulitan. Dalam hal ini, kita perlu saling memberikan dukungan dan motivasi agar tetap sabar dalam menghadapi segala tantangan.

Anjuran untuk saling menasehati juga terdapat dalam hadits-hadits Rasulullah. Rasulullah pernah mengatakan bahwa agama adalah nasehat. Agama adalah nasehat kepada Allah, kepada kitab-kitab suci-Nya, kepada para rasul-Nya, kepada para pemimpin umat Muslim, dan kepada seluruh umat Muslim. Ini menggambarkan pentingnya nasehat dalam menjalani agama kita.

Namun, nasehat ini bukan hanya sekedar formalitas. Nasehat seharusnya datang dari hati yang tulus dan ikhlas. Kita harus menjalani agama dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati, bukan hanya sebagai aturan formal. Agama yang benar adalah agama yang menjadikan kita orang yang baik, jujur, dan berani menghadapi kesalahan.

Dalam menjalani agama, kita juga harus selalu berusaha untuk saling mendekatkan diri satu sama lain. Agama seharusnya tidak memecah belah umat manusia, melainkan harus menjadi jembatan yang menghubungkan kita. Kita harus menghormati keberagaman agama dan kepercayaan, dan berusaha untuk hidup harmonis bersama.

Dengan saling menasehati dalam kebaikan, kita dapat menjaga kebaikan di dalam diri kita dan di sekitar kita. Kita dapat membantu satu sama lain untuk menjalani kehidupan yang benar dan sesuai dengan ajaran agama kita. Kita dapat menjadi teladan bagi orang lain, sehingga mereka juga terinspirasi untuk menjalani kehidupan yang baik.

Dalam kesimpulan, anjuran untuk saling menasehati dalam kebaikan adalah hal yang sangat penting dalam menjalani agama kita. Kita harus beriman, beramal saleh, dan saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran. Kita harus menjalani agama dengan sungguh-sungguh, bukan hanya sebagai formalitas. Dengan saling menasehati, kita dapat menjaga kebaikan di dalam diri kita dan membantu orang lain menjalani kehidupan yang benar. Kita dapat hidup harmonis dalam keberagaman agama dan kepercayaan, menjadikan agama sebagai sarana untuk saling mendekatkan diri kepada Tuhan.