Penyuluhan Kesehatan Penanganan DBD oleh Puskesmas Limo di Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago
Pada tanggal 24 Februari, Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago kedatangan tim dari Puskesmas Limo untuk menyelenggarakan penyuluhan kesehatan tentang penanganan Demam Berdarah Dengue (DBD). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada para santri dan pengurus pesantren tentang pencegahan dan penanganan DBD, serta pentingnya peran masyarakat dalam memerangi penyakit ini.

DBD merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, termasuk di lingkungan pesantren. Dengan adanya kegiatan penyuluhan seperti ini, diharapkan para santri dan pengurus pesantren dapat lebih waspada dan proaktif dalam menjaga kesehatan serta mengurangi risiko penularan DBD.
Tim dari Puskesmas Limo menyampaikan materi penyuluhan dengan sangat jel as dan interaktif. Mereka menjelaskan mengenai gejala-gejala DBD, cara penularannya, serta langkah-langkah yang perlu diambil untuk mencegah dan mengatasi penyakit ini. Selain itu, mereka juga memberikan informasi tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, menghilangkan tempat-tempat perindukan nyamuk sebagai langkah pencegahan yang efektif.
Selain memberikan penyuluhan, tim dari Puskesmas Limo juga melakukan kegiatan pemeriksaan lingkungan pesantren. Hal ini bertujuan untuk mendeteksi dini adanya kasus DBD di lingkungan pesantren sehingga dapat segera ditangani dengan tepat.

Kegiatan penyuluhan kesehatan ini merupakan bagian dari upaya bersama antara Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago dan Puskesmas Limo dalam meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya kesehatan lingkungan serta upaya pencegahan dan penanganan DBD. Semoga dengan adanya kegiatan seperti ini, kita semua dapat terhindar dari penyakit DBD dan menjaga kesehatan dengan lebih baik.
Dengan demikian, kerjasama antara pesantren dan pemerintah setempat, seperti Puskesmas, menjadi kunci dalam memperkuat sistem kesehatan masyarakat di tingkat lokal. Harapan kedepannya, kegiatan semacam ini dapat terus dilakukan secara rutin dan berkelanjutan untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan seluruh masyarakat, khususnya di lingkungan pesantren.