Kebaikan Tak Pernah Mati: Subuh Menggapai Keberkahan

Pada pagi yang penuh keberkahan, aula Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago dipenuhi dengan semangat para ustadz dan ustadzah yang hadir untuk mendengarkan kajian bertema “Kebaikan Tak Pernah Mati”. Pemateri pada kesempatan ini adalah Ustadz Ahmad Ghozali, seorang pembicara yang dikenal dengan penyampaian yang mendalam dan inspiratif.

Dengan mengusung tema yang sangat relevan, Ustadz Ahmad Ghozali membuka kajian dengan mengingatkan pentingnya memulai hari dengan aktivitas yang membawa keberkahan. Subuh, menurutnya, adalah waktu terbaik untuk menggapai rahmat Allah SWT, di mana doa-doa dan usaha kita lebih dekat untuk dikabulkan. “Subuh adalah momentum emas untuk meraih keberkahan. Jika kita ingin hidup penuh makna, jadikan subuh sebagai awal perjuangan setiap harinya,” ungkapnya.

Menjadi Anak yang Hebat: Sukses dalam Agama dan Negara

Salah satu poin penting yang disampaikan oleh Ustadz Ahmad Ghozali adalah bagaimana menjadi anak yang hebat, baik dalam agama maupun kontribusinya kepada negara. Beliau menekankan bahwa keberhasilan dalam agama adalah landasan utama yang akan membawa keberhasilan di aspek lain.

“Anak yang hebat adalah mereka yang mampu menyeimbangkan antara urusan dunia dan akhirat. Mereka memegang teguh prinsip agama sekaligus berkontribusi aktif untuk kemajuan bangsa,” jelasnya. Dalam pembahasan ini, Al-Qur’an disebut sebagai pedoman utama yang harus menjadi landasan hidup setiap Muslim.

Al-Qur’an: Pedoman dan Sumber Produktivitas

Ustadz Ahmad Ghozali mengajak para peserta untuk memanfaatkan Al-Qur’an sebagai sumber inspirasi dan produktivitas. Menurut beliau, Al-Qur’an bukan hanya kitab suci yang dibaca, tetapi juga harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Orang yang hidupnya selaras dengan Al-Qur’an akan selalu mendapatkan petunjuk di setiap langkahnya. Jadikan Al-Qur’an sebagai pegangan dalam setiap aktivitas, mulai dari bekerja hingga mendidik anak,” tuturnya. Ia juga mengingatkan pentingnya mengajarkan nilai-nilai Al-Qur’an kepada generasi muda agar mereka tumbuh menjadi individu yang berkarakter kuat.

Sabar: Kunci Menuju Kesuksesan

Kesabaran menjadi topik yang tak kalah penting dalam kajian ini. Ustadz Ahmad Ghozali menegaskan bahwa sabar bukan hanya tentang menahan diri dalam menghadapi cobaan, tetapi juga konsistensi dalam kebaikan.

“Ketika kita berusaha memperbaiki diri dan membangun masyarakat yang lebih baik, pasti akan ada tantangan. Di sinilah sabar menjadi kunci. Dengan kesabaran, kita akan mampu melewati setiap rintangan dengan kepala tegak dan hati yang ikhlas,” jelasnya.

Memperbaiki dari Fondasi

Ustadz Ahmad Ghozali juga mengajak para peserta untuk memulai perubahan dari fondasi yang kuat. Fondasi ini meliputi akidah yang kokoh, pemahaman agama yang mendalam, dan karakter yang baik. Ia mengibaratkan fondasi sebagai akar dari sebuah pohon besar. Tanpa akar yang kuat, pohon tidak akan mampu bertahan dari terpaan angin.

“Perbaiki diri kita terlebih dahulu, baru kemudian kita bisa membawa perubahan kepada keluarga, masyarakat, dan bangsa. Jangan takut untuk memulai dari hal-hal kecil karena dari situlah fondasi yang kokoh terbentuk,” pesannya.

Setinggi-Tingginya Perempuan adalah Makmum

Dalam kajian ini, Ustadz Ahmad Ghozali juga menyinggung peran perempuan dalam Islam. Ia menggarisbawahi bahwa perempuan memiliki kedudukan yang mulia sebagai makmum, yang mendukung dan melengkapi imam.

“Perempuan yang hebat adalah yang memahami perannya dengan baik. Bukan berarti perempuan lebih rendah dari laki-laki, tetapi justru sebagai makmum, perempuan memiliki tanggung jawab besar dalam membangun keluarga yang harmonis,” jelasnya. Beliau juga menekankan pentingnya pendidikan bagi perempuan agar mereka dapat menjadi sosok yang cerdas dan berdaya.

Kesimpulan

Kajian yang berlangsung pada pagi itu memberikan banyak pelajaran berharga bagi seluruh peserta. Pesan-pesan yang disampaikan Ustadz Ahmad Ghozali mengingatkan kembali betapa pentingnya memulai hari dengan niat yang tulus, menjaga kesabaran, dan terus berupaya memperbaiki diri. Dengan menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup, kita tidak hanya akan sukses di dunia, tetapi juga di akhirat.

Subuh adalah awal dari segala kebaikan, dan kebaikan tidak akan pernah mati. Semoga pesan-pesan dari kajian ini menginspirasi kita semua untuk menjadi individu yang lebih baik, membawa manfaat bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan bangsa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *