Kegiatan Rutinan RABOAN : Tadabbur Al Qur’an Surat Al-Baqarah Ayat 153-172 Kekuatan Sabar dan Keimanan
PRIMAGOschool.com | Tadabbur Qur’an Al-Baqarah 153-172 | Depok – Surah Al-Baqarah ayat 153-172 merupakan salah satu bagian penting dalam Al-Qur’an yang membahas berbagai topik, termasuk sabar dalam menghadapi cobaan, keimanan kepada Allah, serta larangan menipu atau menyembunyikan kebenaran. Setiap ayat di bagian ini memberikan petunjuk tentang bagaimana seorang Muslim harus bersikap dalam kehidupan sehari-hari. Artikel ini akan membahas tafsir dari ayat-ayat tersebut berdasarkan pemahaman yang disampaikan oleh beberapa ustadz dan ustadzah.
- Al Ustadz Fakhrurrozi
Meminta Pertolongan Kepada Allah dan Kekuatan Sabar (Ayat 153-154)
Ustadz Rozi menekankan bahwa Allah SWT memerintahkan umat-Nya untuk senantiasa meminta pertolongan kepada-Nya dengan sabar dan shalat. Sabar bukan hanya sekedar menahan diri dari keluh kesah, tetapi juga melatih mental dan spiritual dalam menghadapi segala cobaan dan ujian yang diberikan oleh Allah. Seorang Muslim yang diuji harus selalu bersandar kepada Allah dan percaya bahwa setiap ujian membawa hikmah.
Orang-orang yang gugur di jalan Allah, meskipun secara kasat mata telah meninggal, sesungguhnya mereka tetap hidup di sisi-Nya dan mendapatkan balasan yang agung. Ayat ini mengajarkan umat Islam untuk menguatkan keimanan dan kesabaran dalam menghadapi segala cobaan.
- Ustadzah Ratu Rahmawati Dewi
Cobaan, Kelaparan, dan Ketakutan sebagai Ujian (Ayat 155-156)
Menurut Ustadzah Ratu, Allah akan menguji manusia dengan berbagai bentuk cobaan seperti kekurangan, kelaparan, dan ketakutan. Ujian ini bukan dimaksudkan untuk menghancurkan, tetapi untuk menguatkan mental seorang hamba. Bagi mereka yang sabar, Allah SWT menjanjikan pahala besar dan kebahagiaan di akhirat.
Dalam menghadapi musibah, seorang Muslim dianjurkan untuk mengucapkan, “Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un” sebagai bentuk pengakuan bahwa segala sesuatu berasal dari Allah dan akan kembali kepada-Nya. Kalimat ini juga merupakan pengingat bahwa dunia hanyalah sementara, dan musibah adalah bagian dari perjalanan menuju kehidupan yang kekal.
- Ustadzah Alivia Maharani
Rahmat bagi Orang yang Sabar (Ayat 157-158)
Ustadzah Vivi menambahkan bahwa orang yang sabar akan memperoleh ampunan dan rahmat dari Allah. Mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk dan keberkahan dari-Nya. Dalam setiap cobaan, manusia harus memiliki keimanan yang kuat, berserah diri kepada Allah, dan yakin akan balasan yang telah dijanjikan-Nya.
Ayat-ayat ini juga membahas tentang ibadah haji dan umrah, bahwa tidak ada dosa bagi mereka yang melaksanakan sa’i antara Safa dan Marwah. Sa’i adalah salah satu rukun haji yang wajib dilaksanakan dan merupakan simbol kesabaran dan ketekunan yang dicontohkan oleh Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim AS.
- Ustadzah Alfia Yuniarti
Menyebarkan Perintah Allah dan Bahaya Menyembunyikan Kebenaran (Ayat 159-160)
Ustadzah Fia menjelaskan pentingnya menyebarkan ajaran dan perintah Allah. Mereka yang menyembunyikan kebenaran atau menipu umat akan dilaknat oleh Allah dan dijauhkan dari rahmat-Nya. Namun, bagi mereka yang bertaubat dan memperbaiki diri, Allah SWT akan menerima taubat mereka.
Taubat adalah salah satu pintu rahmat Allah yang terbuka bagi siapa saja yang ingin kembali ke jalan-Nya. Orang-orang yang jujur dan berani menyampaikan kebenaran akan mendapatkan keberkahan dalam hidup mereka.
- Ustadzah Sainah
Laknat Allah bagi Orang Kafir (Ayat 161-162)
Ustadzah Sainah mengingatkan bahwa orang-orang kafir yang menolak kebenaran dan menentang ajaran Allah akan mendapatkan laknat-Nya. Mereka akan kekal di dalam neraka dan tidak akan pernah merasakan kebahagiaan abadi yang dijanjikan oleh Allah bagi orang-orang yang beriman.
Orang kafir akan mendapatkan hukuman di dunia maupun akhirat, di mana mereka akan dijauhkan dari rahmat Allah dan tidak akan memiliki kesempatan untuk bertaubat.
MASIH DIBUKA! : PENDAFTARAN PESERTA DIDIK BARU PESANTREN LEADERSHIP PRIMAGO
- Al Ustadz Muhaimin
Keyakinan terhadap Tauhid dan Keagungan Allah (Ayat 163-164)
Ustadz Muhaimin menyampaikan bahwa ayat ini menegaskan keesaan Allah (tauhid). Tidak ada Tuhan selain Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Keyakinan terhadap tauhid adalah fondasi dari keimanan seorang Muslim. Rahmat Allah dapat dirasakan oleh hamba-Nya yang beriman dan bertakwa.
Kebesaran Allah ditunjukkan melalui tanda-tanda alam, dan hanya orang-orang yang beriman yang dapat menyaksikan dan menyakini keagungan-Nya. Dengan ilmu dan pengetahuan, manusia akan menjadi lebih bijaksana dalam menjalani hidup dan memahami kebesaran Allah.
- Al Ustadz Fikri Al Rizki
Bahaya Syirik dan Kurang Bersyukur (Ayat 165-166)
Ustadz Fikri mengingatkan bahwa perilaku kurang bersyukur merupakan tanda dari syirik. Mereka yang melupakan Allah setelah mendapatkan nikmat akan menerima balasan berupa neraka. Syirik adalah dosa besar yang tidak akan diampuni oleh Allah kecuali dengan taubat yang tulus.
Manusia harus senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan oleh Allah, baik itu dalam bentuk kesehatan, rezeki, maupun kesempatan hidup. Kesyukuran adalah wujud dari keimanan yang kuat dan pengakuan bahwa semua yang kita miliki adalah titipan dari Allah.
- Al Ustadz Kresna Eka Raharja
Sesembahan Selain Allah di Hari Kiamat (Ayat 167-168)
Ustadz Kresna menekankan bahwa di hari kiamat, orang-orang yang mengambil sesembahan selain Allah akan menyesal karena sesembahan tersebut tidak akan bisa menyelamatkan mereka. Hanya Allah yang dapat memberikan pertolongan pada hari kiamat. Manusia yang menyembah selain Allah akan dihukum dengan dimasukkan ke dalam neraka.
Dalam kehidupan ini, manusia dianjurkan untuk hanya mengonsumsi makanan yang halal dan thayyib, yaitu yang baik dari segi dzat dan manfaatnya, agar hidup mereka diberkahi oleh Allah.
- Al Ustadz Ahmad Ghozali
Setan dan Bisikan Keburukan (Ayat 169-170)
Ustadz Ghozali mengingatkan bahwa setan selalu menggoda manusia dengan bisikan keburukan. Setan mengarahkan manusia untuk menjauh dari ajaran Allah dan melakukan perbuatan yang dilarang. Oleh karena itu, seorang Muslim harus kuat melawan bisikan setan dan senantiasa mengikuti petunjuk yang telah diajarkan dalam Al-Qur’an.
Ilmu yang telah diberikan oleh Al-Qur’an adalah panduan hidup yang sempurna. Namun, banyak dari kita yang belum menerapkan ajaran tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
- Al Ustadz M. Hasbi Al Juweni
Ketulian Terhadap Kebenaran (Ayat 171-172)
Ustadz Hasbi menjelaskan bahwa ada sebagian manusia yang mendengar tetapi tidak memahami, melihat tetapi tidak menangkap kebenaran. Mereka seperti orang yang tuli, bisu, dan buta terhadap kebenaran. Ini menggambarkan ketidakmampuan mereka untuk menerima hidayah atau kebenaran dari Allah.
Manusia diperintahkan untuk memakan rezeki yang baik dan halal. Rezeki yang halal akan membawa berkah dalam kehidupan, sedangkan yang haram akan mendatangkan kerusakan baik di dunia maupun di akhirat.
Kesimpulan
Surat Al-Baqarah ayat 153-172 mengajarkan banyak hal penting bagi kehidupan seorang Muslim. Dari sabar dalam menghadapi cobaan, keikhlasan dalam ibadah, hingga larangan menyembunyikan kebenaran, semuanya merupakan panduan yang harus dipegang teguh oleh umat Islam. Ayat-ayat ini menegaskan pentingnya tauhid, kepasrahan kepada Allah, serta menjaga kehalalan dalam setiap aspek kehidupan.
Informasi pendaftaran pesantren leadership daarut tarqiyah primago bisa kunjungi https://PRIMAGOschool.com/Pendaftaran