Kegiatan Reboan Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago: Kajian Al-Qur’an Surat Al-Baqarah Ayat 173-194
PRIMAGOschool.com |Kajian Qur’an Al-Baqarah 173-194 | Depok – Pada hari Rabu, 25 September 2024, Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago mengadakan kegiatan rutin mingguan yang dikenal sebagai “Reboan.” Kegiatan ini merupakan kajian Al-Qur’an yang melibatkan para ustadz dan ustadzah yang ada di lingkungan pesantren, dengan tujuan memperdalam pemahaman santri tentang ayat-ayat Al-Qur’an serta mengimplementasikan nilai-nilainya dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan Reboan kali ini difokuskan pada pembahasan Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 173 hingga 194, dengan beberapa ustadz dan ustadzah memberikan penjelasan yang mendalam mengenai ayat-ayat tersebut.
Acara dimulai pukul 13.00 WIB, diawali dengan pembukaan oleh Al Ustadz Ahmad Ghozali. Setelah pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan doa bersama untuk kelancaran acara. Berikut rangkuman materi yang disampaikan:
Ustadz Kresna Eka Raharja : Pembahasan Ayat 173-174
Ustadz Kresna membuka kajian dengan membahas ayat 173-174. Dalam ayat ini, Allah SWT melarang umat-Nya untuk memakan bangkai, darah, daging babi, serta binatang yang disembelih bukan atas nama Allah. Beliau menekankan bahwa hukum ini sudah jelas dan harus dipatuhi oleh setiap Muslim. Namun, ada pengecualian jika dalam kondisi mendesak, seseorang diperbolehkan untuk melanggar larangan ini, tapi tidak boleh melampaui batas.
Ustadz Kresna juga menjelaskan mengenai perbedaan pendapat (ikhtilaf) terkait najisnya anjing dalam hukum Islam. Sebagian ulama menyatakan anjing najis, sementara sebagian yang lain tidak menganggapnya najis secara mutlak. Dalam menyikapi ikhtilaf ini, beliau mengingatkan pentingnya mengikuti pendapat ulama yang terpercaya dan berhati-hati dalam beragama.
Selain itu, beliau menyoroti ayat yang menyebutkan orang-orang yang menjual ayat-ayat Allah dengan harga murah, yaitu mereka yang menyembunyikan kebenaran demi keuntungan duniawi. Orang-orang ini diancam dengan siksa neraka, Allah tidak akan memandang mereka, dan mereka tidak akan disucikan. Ustadz Kresna mengajak para santri untuk berhati-hati dalam mempelajari dan mengamalkan Al-Qur’an serta tidak menyalahgunakan ilmu agama.
Ustadz Ahmad Ghozali: Pembahasan Ayat 175-176
Selanjutnya, Ustadz Ahmad Ghozali melanjutkan kajian dengan membahas ayat 175-176. Beliau mengingatkan tentang kemudahan yang diberikan Allah kepada umat-Nya dalam melaksanakan ibadah puasa, terutama bagi mereka yang sedang dalam perjalanan (safar) atau kondisi sulit lainnya. Hal ini menunjukkan betapa Islam adalah agama yang penuh kasih sayang dan memberikan keringanan bagi mereka yang memerlukan.
Ustadz Ghozali juga mengingatkan akan bahaya kesombongan, terutama bagi mereka yang menyembunyikan kebenaran dari Al-Qur’an. Mereka yang merendahkan Al-Qur’an dengan tidak mengamalkannya atau memilih kesesatan di atas petunjuk Allah akan mendapatkan azab yang pedih. Ia menegaskan bahwa seluruh pedoman hidup umat Islam telah tercantum dalam Al-Qur’an, dan siapa pun yang menukarkan kebahagiaan akhirat dengan kenikmatan dunia yang sesaat, berarti telah memilih kesesatan.
Ustadz Fakhrurrozi: Pembahasan Ayat 177-178
Ustadz Rozi melanjutkan kajian dengan membahas hakikat kebaikan yang dijelaskan dalam ayat 177-178. Beliau menjelaskan bahwa kebaikan bukan hanya tentang ibadah kepada Allah, seperti shalat dan puasa, tetapi juga mencakup kebaikan kepada sesama manusia, seperti memberi sedekah kepada anak yatim, orang miskin, dan orang yang membutuhkan. Kebaikan harus dilakukan secara seimbang, baik kepada Allah maupun sesama makhluk-Nya.
Ustadz Rozi juga membahas hukum qisas, yaitu pembalasan yang setimpal dengan kejahatan yang dilakukan. Hukum ini tidak hanya untuk menghukum pelaku kejahatan, tetapi juga untuk memberikan efek jera dan menjaga kehidupan masyarakat agar lebih aman.
Ustadz M. Hasbi Al Juweni : Pembahasan Ayat 179-180
Kajian dilanjutkan oleh Ustadz Hasbi yang membahas ayat 179-180, yang menjelaskan tentang hikmah dari hukum qisas. Menurut Ustadz Hasbi, hukum qisas memberikan jaminan kehidupan yang lebih aman dan menjadi pelajaran bagi orang lain agar tidak melakukan kejahatan yang serupa. Ia juga menekankan pentingnya menulis wasiat sebelum meninggal, untuk menghindari perselisihan di antara keluarga terkait warisan dan tanggungan yang belum diselesaikan.
Ustadzah Fatia Az Zahra: Pembahasan Ayat 181-182
Ustadzah Fatia melanjutkan dengan pembahasan tentang pentingnya menjaga amanah dalam melaksanakan wasiat. Wasiat harus dijaga dengan penuh keadilan, dan siapa pun yang mengubahnya akan mendapatkan dosa besar. Beliau mengingatkan pentingnya menjaga keadilan dan kerukunan dalam keluarga, terutama dalam urusan wasiat dan harta warisan.
Ustadzah Ratu Rahmawati Dewi : Pembahasan Ayat 183-184
Ustadzah Ratu membahas ayat tentang puasa Ramadhan yang diwajibkan bagi umat Islam dengan tujuan untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah. Beliau menjelaskan bahwa Islam adalah agama yang mudah, namun tetap ada batasan yang harus dipatuhi. Umat Islam diperbolehkan untuk tidak berpuasa jika dalam kondisi sakit atau dalam perjalanan, namun harus menggantinya di hari lain.
Ustadzah Alivia Maharani : Pembahasan Ayat 185-186
Ustadzah Vivi menjelaskan tentang keistimewaan bulan Ramadhan sebagai bulan diturunkannya Al-Qur’an. Al-Qur’an menjadi petunjuk bagi manusia, sebagai pembeda antara yang benar dan yang batil. Selain itu, beliau juga menekankan pentingnya berdoa kepada Allah dengan penuh keyakinan, karena Allah akan mengabulkan doa orang yang beriman dan beramal saleh.
MASIH DIBUKA! : PENDAFTARAN PESERTA DIDIK BARU PESANTREN LEADERSHIP PRIMAGO
Ustadzah Alfia Yuniarti : Pembahasan Ayat 187-188
Dalam pembahasan ayat 187-188, Ustadzah Fia menjelaskan tentang aturan yang berkaitan dengan hubungan suami istri selama bulan Ramadhan, serta anjuran untuk makan sahur. Ia juga membahas larangan mencari kebatilan dengan cara menipu, menerima suap, dan membenarkan yang salah.
Ustadz Salim : Pembahasan Ayat 189-190
Ustadz Salim membahas ayat tentang hilal atau bulan baru, yang menandai dimulainya bulan-bulan dalam kalender Islam. Beliau juga menyoroti kebiasaan buruk mendatangi rumah melalui tembok, yang dianggap sebagai perbuatan yang tidak baik. Kebaikan, menurut Ustadz Salim, adalah dengan bertakwa kepada Allah, melaksanakan perintah-Nya, dan menjauhi larangan-Nya.
Ustadz Fikri Al Rizki : Pembahasan Ayat 191-192
Ustadz Fikri menjelaskan tentang masalah berperang di sekitar Masjidil Haram. Perang di wilayah ini sangat dilarang, kecuali dalam situasi yang sangat khusus seperti yang terjadi pada masa Rasulullah SAW. Beliau juga menekankan pentingnya menjaga kesucian tempat-tempat ibadah.
Ustadz Farhan Hidayat: Pembahasan Ayat 193-194
Ustadz Farhan menutup kajian dengan membahas kewajiban memerangi ketidakadilan dan mempertahankan prinsip yang benar. Perang hanya diperbolehkan dalam kondisi tertentu dan tidak boleh melanggar aturan yang telah ditetapkan oleh Allah.
Penutup
Kegiatan Kajian Qur’an Al-Baqarah 173-194 pada Reboan 25 September 2024 ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ustadz Ahmad Ghozali. Para santri diharapkan dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari kajian kali ini, serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman terhadap Al-Qur’an, serta memperkuat keimanan dan ketakwaan mereka kepada Allah SWT.
Informasi pendaftaran pesantren leadership daarut tarqiyah primago bisa kunjungi https://PRIMAGOschool.com/Pendaftaran