RABOAN Batch 13 di Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago: Meningkatkan Pemahaman Al-Qur’an
PRIMAGOschool.com | Rabu, 11 Desember 2024 – Aula Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago menjadi saksi bagi terselenggaranya kegiatan Raboan yang dihadiri oleh para ustadz dan ustadzah. Acara yang dimulai pada pukul 13.00 WIB ini berlangsung dengan penuh khidmat dan mendalam, dengan tujuan utama untuk meningkatkan pemahaman dan aplikasi ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini juga menjadi momen penting untuk memperkuat tali silaturahmi di kalangan pengajar di pesantren tersebut.
Pembukaan Acara oleh Al-Ustadz Abdul Muhaemin
Acara dimulai dengan pembukaan yang dipimpin oleh Al-Ustadz Abdul Muhaemin, seorang pengasuh pesantren yang sangat dihormati di Daarut Tarqiyah. Dalam sambutannya, Ustadz Abdul Muhaemin mengingatkan seluruh peserta akan pentingnya membaca dan memahami Al-Qur’an, bukan hanya sebagai teks kitab suci, tetapi juga sebagai pedoman hidup yang harus diterapkan dalam setiap langkah kehidupan.
“Bacalah Al-Qur’an dengan pemahaman yang mendalam, bukan sekadar membacanya. Setiap ayat yang Allah turunkan mengandung makna yang sangat dalam, yang perlu kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Ustadz Abdul Muhaemin dengan penuh semangat.
Pembacaan Ayat Al-Qur’an oleh Para Ustadz dan Ustadzah
Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an oleh para ustadz dan ustadzah yang hadir. Tidak hanya membaca, tetapi setiap peserta juga diminta untuk menjelaskan arti dan makna kehidupan yang terkandung dalam ayat-ayat tersebut. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing ustadz dan ustadzah yang memberikan kajian tafsir pada hari itu.
Ustadzah Sainah (Surah Al-Imran 79-80)
Ustadzah Sainah membuka pembacaan ayat dengan menyampaikan tafsir dari Surah Al-Imran ayat 79-80 yang mengingatkan tentang pentingnya keimanan yang murni kepada Allah. Dalam ayat tersebut, Allah menegaskan bahwa tidak ada yang berhak disembah selain-Nya. Malaikat dan nabi sekalipun tidak boleh dianggap sebagai Tuhan.
“Jadilah kamu pengabdi Allah saja, tidak boleh syirik. Jangan jadikan malaikat dan nabi sebagai tuhan, tidak boleh menyembah selain Allah,” tegas Ustadzah Sainah.
Ustadzah Alivia Maharani (Surah Al-Imran 81-82)
Ustadzah Alivia Maharani kemudian melanjutkan dengan pembacaan Surah Al-Imran ayat 81-82. Ayat ini mengajarkan umat Islam untuk menepati janji-janji yang telah dibuat dengan Allah. Ayat tersebut juga menekankan pentingnya mendukung kebenaran dan menjaga kesatuan ajaran para rasul, serta mengingatkan akan konsekuensi serius bagi mereka yang melanggar perjanjian dengan Allah.
“Ayat ini mengajarkan kepada kita untuk selalu setia kepada Allah dan mendukung kebenaran tanpa ragu,” ujar Ustadzah Alivia Maharani.
Ustadzah Alfia Yuniarti (Surah Al-Imran 83-84)
Ustadzah Alfia Yuniarti melanjutkan dengan membahas Surah Al-Imran ayat 83-84. Dalam ayat ini, Allah menyampaikan bahwa agama yang benar adalah agama Islam, dan bagi mereka yang mencari agama selain Islam, mereka akan mendapatkan balasan yang setimpal. Ayat ini juga mengingatkan umat untuk beriman kepada semua rasul tanpa membedakan satu dengan yang lainnya.
“Agama membawa kepada ketauhidan, dan orang yang mencari agama selain Islam akan mendapatkan balasan yang setimpal. Kita juga diingatkan untuk beriman kepada rasul-rasul Allah tanpa membeda-bedakannya,” ujar Ustadzah Alfia Yuniarti.
Ustadzah Fatia Az Zahra (Surah Al-Imran 85-86)
Ustadzah Fatia Az Zahra membacakan Surah Al-Imran ayat 85-86 yang menekankan bahwa agama yang diterima di sisi Allah adalah Islam. Tidak ada petunjuk bagi orang-orang yang zalim yang berpaling dari jalan-Nya.
“Agama Allah hanya Islam. Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang yang zalim. Maka sudah seharusnya kita istiqamah dalam menjalankan ajaran agama ini dengan benar,” jelas Ustadzah Fatia.
Ustadz Abdul Muhaemin (Surah Al-Imran 87-88)
Kembali, Ustadz Abdul Muhaemin menyampaikan tafsir dari Surah Al-Imran ayat 87-88. Dalam ayat ini, dijelaskan bahwa semua perintah yang ada dalam Al-Qur’an adalah bukti nyata dari kebenaran ajaran Allah. Siapa pun yang melanggar perintah Allah akan mendapatkan laknat-Nya dan kekal dalam adzab-Nya.
“Semua perintah dalam Al-Qur’an ada buktinya. Mereka yang melanggar perintah Allah akan tertimpa laknat-Nya dan kekal di dalamnya,” ujar Ustadz Abdul Muhaemin.
MASIH DIBUKA! : PENDAFTARAN PESERTA DIDIK BARU PESANTREN LEADERSHIP PRIMAGO
Ustadz Ahmad Salim (Surah Al-Imran 89-90)
Ustadz Ahmad Salim kemudian memberikan penjelasan tentang pentingnya bertobat dan melakukan perbaikan setelah berbuat kesalahan. Allah membuka pintu ampunan-Nya bagi siapa saja yang sungguh-sungguh bertobat.
“Jika kita bertobat dengan sungguh-sungguh, maka pintu ampunan Allah akan terbuka. Tetapi bagi mereka yang sudah kafir setelah beriman, tobatnya tidak akan diterima,” kata Ustadz Ahmad Salim.
Ustadz Fahrurrozi (Surah Al-Imran 91-92)
Ustadz Fahrurrozi melanjutkan dengan membahas Surah Al-Imran ayat 91-92 yang menyatakan bahwa amal perbuatan orang kafir tidak akan diterima meskipun mereka menebusnya dengan emas yang banyak. Selain itu, ayat ini juga menekankan pentingnya segera bertobat dan beramal shaleh, serta menginfakkan sebagian harta.
“Tidak ada amalan orang kafir yang diterima oleh Allah, meskipun mereka berusaha menebusnya dengan emas. Maka cepatlah bertobat jika kita terjerumus dalam dosa,” tegas Ustadz Fahrurrozi.
Ustadz Farhan Hidayat (Surah Al-Imran 93-94)
Ustadz Farhan Hidayat menutup sesi tafsir dengan menjelaskan Surah Al-Imran ayat 93-94 yang berbicara tentang makanan halal yang dianjurkan dalam Islam. Ayat ini juga mengajarkan untuk berpegang teguh pada kebenaran yang telah ditetapkan oleh Allah melalui fakta yang jelas.
“Islam mengajarkan kita untuk selalu memilih yang halal dan baik, dan berpegang teguh pada kebenaran yang telah Allah tetapkan,” ujar Ustadz Farhan Hidayat.
Penutupan dan Refleksi
Setelah seluruh ayat Al-Qur’an dibaca dan dijelaskan, acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Al-Ustadz Abdul Muhaemin. Para ustadz dan ustadzah merenungkan kembali isi dari tafsir yang telah disampaikan dan berjanji untuk terus menerapkan ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari mereka sebagai pengajar dan pembimbing umat.
“Semoga ilmu yang kita dapatkan hari ini membawa berkah dan menjadikan kita lebih dekat dengan Allah, serta lebih baik dalam mengajarkan dan mengamalkan Al-Qur’an dalam kehidupan kita,” tutup Ustadz Abdul Muhaemin.
Acara Raboan pada hari ini tidak hanya menjadi momen penting untuk menambah wawasan keagamaan, tetapi juga mempererat persaudaraan antar pengajar di Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago. Dengan semangat yang tinggi dan ilmu yang bermanfaat, mereka bertekad untuk terus mengajarkan Al-Qur’an dengan penuh cinta dan tanggung jawab.