RABOAN Batch 9 : Kajian Tafsir Surat Al-Baqarah Surat Al-Baqarah Ayat 254 hingga 280
PRIMAGOschool.com | Kajian Tafsir Surat Al-Baqarah | Pada tanggal 23 Oktober 2024, di aula Pesantren, Pesantren Daarut Tarqiyah Primago mengadakan kegiatan kajian tafsir Al-Qur’an yang mengangkat sejumlah ayat penting dalam Surat Al-Baqarah, khususnya dari ayat 245 hingga 280. Kajian ini dihadiri oleh para santri, ustadz, dan ustadzah serta dipandu Ustadz Ahmad Ghozali. Setiap ustadz dan ustadzah secara mendalam membahas satu atau dua ayat, menggali hikmah dan pelajaran yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
1. Kajian Ustadz Ahmad Salim: Ayat 255-256
Ustadz Salim membuka kajian dengan membahas Ayat Kursi, yaitu ayat 255, yang dikenal sebagai ayat perlindungan dari segala bentuk gangguan. Beliau menjelaskan, “Ayat Kursi adalah perlindungan bagi umat Nabi Muhammad SAW dari segala ancaman, baik yang tampak maupun yang tidak tampak.” Dalam pembahasan ini, Ustadz Salim mengingatkan bahwa hanya agama Islam yang mampu memberikan petunjuk yang lurus, sehingga ketika ada penyimpangan dalam hidup, umat Islam harus segera meluruskannya kembali ke jalan yang benar.
Selain Ayat Kursi, Ustadz Salim menegaskan pentingnya keimanan yang kuat, dengan bersandar sepenuhnya kepada Allah sebagai pelindung yang sejati, bukan pada kekuatan duniawi semata. Pembahasan ini membuat santri lebih memahami betapa pentingnya doa dan perlindungan dari Allah dalam kehidupan mereka.
2. Kajian Ustadz Farhan Hidayat: Ayat 257-258
Ustadz Farhan melanjutkan dengan tafsir ayat 257-258, yang menekankan agar umat Islam menjadikan Allah sebagai pelindung utama. “Keimanan yang kuat akan mengajarkan kita untuk senantiasa berlindung kepada Allah, bukan kepada selain-Nya,” ujar Ustadz Farhan. Ia juga mengingatkan agar umat tidak merasa tinggi hati atau sombong meskipun telah diberikan rezeki yang melimpah. Menurutnya, kesombongan adalah salah satu bentuk penyimpangan yang bisa menjauhkan seseorang dari perlindungan Allah.
3. Kajian Ustadz Fakhrurrozi: Ayat 259-260
Ayat 259 dan 260 membahas tentang kekuasaan Allah yang tak terbatas. Ustadz Rozi mengingatkan pentingnya sabar dan taat kepada Allah dalam menghadapi ujian kehidupan. Beliau berkata, “Ketika kita diuji, itulah saat kita membuktikan kepatuhan kita kepada Allah. Allah Maha Kuasa dan mampu menghidupkan serta mematikan, sehingga sebagai hamba, kita harus terus berpegang teguh pada keimanan.”
4. Kajian Ustadz Muhammad Hasbi Al Juweni: Ayat 261-262
Ustadz Hasbi membawa tema keutamaan infak dalam ayat 261-262, menjelaskan bahwa Allah akan melipatgandakan pahala bagi orang yang suka bersedekah. “Niat yang ikhlas dalam berinfak adalah kunci utama diterimanya amal kita di hadapan Allah,” ujar Ustadz Hasbi. Dengan infak, umat Islam dapat mengembangkan sifat dermawan yang akan berujung pada kebaikan bagi sesama.
5. Kajian Ustadzah Ratu Rahmawati Dewi: Ayat 263-264
Ustadzah Ratu mengingatkan para hadirin agar tidak merusak amal sedekah dengan menyombongkan diri atau mengumbarnya di hadapan orang lain. “Sedekah yang diumbar hanya akan menghilangkan nilai keberkahannya,” jelasnya. Oleh karena itu, sedekah hendaknya dilakukan secara diam-diam agar tetap murni di sisi Allah.
MASIH DIBUKA! : PENDAFTARAN PESERTA DIDIK BARU PESANTREN LEADERSHIP PRIMAGO
6. Kajian Ustadzah Alfia Yuniarti: Ayat 265-266
Dalam kajian ayat 265-266, Ustadzah Alpi menjelaskan bahwa setiap sedekah atau infak yang dilakukan karena Allah pasti akan mendapatkan ganjaran yang setimpal. “Sedekah yang dilakukan dengan ikhlas akan berbuah pahala di sisi Allah, bahkan melebihi apa yang kita bayangkan,” ujarnya.
7. Kajian Ustadzah Fatia Az Zahra: Ayat 267-268
Ustadzah Fatia menegaskan pentingnya berinfak dari hasil usaha yang baik dan bersih, serta menghindari godaan setan yang sering kali mempengaruhi niat seseorang dalam beramal. “Berinfak dengan barang yang baik akan menambah keberkahan dalam harta dan kehidupan kita,” ucapnya.
8. Kajian Ustadzah Alivia Maharani: Ayat 269-270
Ayat 269-270 memberikan banyak hikmah kehidupan, seperti pentingnya ilmu dan hikmah serta keutamaan sedekah dan amal baik. “Orang yang diberi hikmah oleh Allah akan mampu memahami kebenaran dan bertindak dengan bijaksana,” kata Ustadzah Vivi. Ia juga menggarisbawahi bahwa setiap amal baik yang dilakukan dengan ikhlas pasti akan mendapat balasan dari Allah.
Ustadzah Vivi menambahkan bahwa keikhlasan dalam beramal adalah nilai utama yang harus ditanamkan setiap Muslim. Beramal bukan karena pujian manusia, tetapi semata-mata untuk mencari ridha Allah.
9. Kajian Ustadzah Annisa: Ayat 271-272
Ayat ini mengajarkan bahwa menyembunyikan sedekah lebih baik daripada mengumbarnya, karena akan menghapus dosa dan mendekatkan diri pada ridha Allah. “Sedekah yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi akan membersihkan jiwa dari dosa,” jelas Ustadzah Nisa.
10. Kajian Ustadzah Khodijah: Ayat 273-274
Ustadzah Khodijah menjelaskan pentingnya kepedulian sosial dalam berinfak dan membantu orang yang membutuhkan namun tidak meminta-minta. “Sedekah yang dilakukan dengan sembunyi-sembunyi akan menambah pahala dan keberkahan dari Allah,” tambahnya.
11. Kajian Ustadz Fikri Al Rizki: Ayat 275-276
Ayat 275-276 memberikan peringatan keras tentang bahaya riba, yang dilarang dalam Islam, sementara jual beli dihalalkan. “Riba adalah perbuatan haram yang harus dihindari oleh setiap Muslim,” tegas Ustadz Fikri.
12. Kajian Ustadz Eka Kresna Raharja: Ayat 277-278
Ustadz Kresna membahas bahwa hidup yang aman dan tentram dapat dicapai dengan beriman, beramal sholeh, beribadah, dan berzakat. “Jika kita terlibat dalam riba, maka harta tersebut harus dibersihkan dengan amal dan zakat,” ujarnya.
13. Kajian Ustadz Ahmad Ghozali: Ayat 279-280
Terakhir, Ustadz Ghozali memberikan penjelasan bahwa Allah akan membalas orang yang masih melakukan riba dengan balasan yang berat. “Namun, jika ada yang berutang dan belum bisa membayar, maka sebaiknya kita memberinya waktu,” kata Ustadz Ghozali. Bahkan, jika mampu, mengikhlaskan utang orang lain akan lebih baik di mata Allah.
Penutup
Kegiatan kajian ini ditutup dengan doa bersama, dipimpin oleh [nama pemimpin doa], yang memohonkan keberkahan atas ilmu yang telah dipelajari dan mengharapkan bimbingan Allah dalam mengamalkan setiap hikmah yang didapat dari kajian kali ini. Kajian tafsir ini menjadi pengingat dan pembelajaran bagi seluruh peserta untuk terus memperbaiki diri serta berbuat baik dengan niat yang tulus demi mendapatkan ridha Allah SWT.