Tadabbur Quran Surat Al-Baqarah Ayat 135-152 Pada Kajian RABOAN di Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago

PRIMAGOschool.com | Hikmah AlBaqarah 135-152 | Tadabbur Quran Surat Al-Baqarah Ayat 135-152 Pada Kajian RABOAN di Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago

Pada Rabu, 11 September 2024, Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago kembali mengadakan kegiatan rutin RABOAN, yaitu kajian tadabbur Al-Qur’an yang diadakan setiap hari Rabu. Kajian ini menjadi wadah untuk memperdalam pemahaman tentang ayat-ayat suci Al-Qur’an, dengan pokok bahasan kali ini yaitu Surat Al-Baqarah ayat 135-152.

Dalam kajian ini, para guru dari Pesantren Leadership Primago memberikan pembahasan yang mendalam tentang makna dan hikmah dari ayat-ayat tersebut, yang membahas tentang tauhid, ketaatan, persatuan umat, serta pelajaran sejarah yang relevan untuk kehidupan umat Islam saat ini.

Pentingnya Menjaga Tauhid dan Menjauhi Syirik

(QS. Al Baqarah : 135-136 | Ustadz Abdul Muhaemin)

Kajian dimulai dengan tausiyah dari Ustadz. Muhaemin yang mengingatkan umat Muslim agar senantiasa menjaga tauhid dan menjauhi perbuatan syirik. Beliau menekankan bahwa agama Yahudi dan Nasrani sekalipun memiliki keimanan yang kuat terhadap keyakinan mereka, meskipun sudah mengalami penyelewengan dari ajaran aslinya. Namun, umat Islam diingatkan bahwa mereka memiliki tanggung jawab lebih besar untuk menjaga keimanan dan tidak terjerumus dalam syirik.

Ustadz. Muhaemin juga menjelaskan bahwa Islam adalah agama yang membawa rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil alamin). Hal ini dapat dilihat dari sejarah nabi-nabi terdahulu yang semua membawa ajaran tauhid, dan akhirnya disempurnakan dengan hadirnya Islam. Beliau menutup dengan doa agar kita semua diberikan husnul khotimah—akhir yang baik dalam keimanan dan ketakwaan kepada Allah.

Teguh dalam Keimanan dan Mendapatkan Hidayah

(QS. Al Baqarah : 137-138 | Ustadzah Sainah)

Selanjutnya, Ustadzah. Sainah memberikan tausiyah tentang pentingnya tetap teguh dalam keimanan. Menurut beliau, jika seseorang konsisten dalam mempertahankan keimanan, insyaAllah mereka akan senantiasa mendapatkan hidayah atau petunjuk dari Allah. Sebaliknya, mereka yang mulai meninggalkan keimanan atau mengabaikannya berisiko semakin jauh dari jalan Allah. Hidayah adalah sesuatu yang harus dicari dan dipelihara, bukan sesuatu yang datang dengan sendirinya tanpa usaha.

Beliau menekankan bahwa dalam menjalani kehidupan, keimanan adalah fondasi utama yang harus dijaga agar kita selalu berada dalam naungan rahmat dan petunjuk Allah.

Penyempurnaan Agama Islam

(QS. Al Baqarah : 139-140 | Ustadzah Alfia Yuniarti)

Tausiyah berikutnya diberikan oleh Ustadzah. Fia, yang membahas tentang posisi Islam sebagai agama yang menyempurnakan agama-agama sebelumnya. Meski Yahudi dan Nasrani merupakan agama samawi (agama yang berasal dari wahyu), Islam hadir untuk menyempurnakan ajaran tersebut. Ustadzah. Fia mengingatkan agar umat Islam tidak menyimpangkan ajaran agama ke arah lain yang tidak sesuai dengan tauhid dan ajaran murni Islam.

Penyelewengan Agama Yahudi dan Nasrani

(QS. Al Baqarah : 141-142 | Ustadzah Ratu Rahmawati Dewi)

Ustadzah. Ratu mengupas tentang bagaimana agama Yahudi dan Nasrani mengalami penyelewengan oleh sebagian oknum umatnya. Beliau menjelaskan bahwa jika nabi-nabi terdahulu benar-benar mengimani Yahudi dan Nasrani sesuai ajaran aslinya, maka agama-agama tersebut tidak akan menyimpang. Namun, umat Yahudi di masa lalu telah melenceng dari ajaran yang benar, yang seharusnya membawa mereka

kepada keimanan yang lurus. Ustadzah. Ratu juga menjelaskan tentang peristiwa penting dalam sejarah Islam, yaitu perintah Allah untuk memindahkan kiblat dari Masjidil Aqsha ke Masjidil Haram. Peristiwa ini menjadi simbol penting bagi umat Islam dalam membuktikan ketaatan mereka kepada Allah dan Rasul-Nya, sekaligus menjadi ujian bagi umat terdahulu.

MASIH DIBUKA! : PENDAFTARAN PESERTA DIDIK BARU PESANTREN LEADERSHIP PRIMAGO

Islam sebagai Agama Moderat dan Seimbang

(QS. Al Baqarah : 143-144 | Ustadza Farhan Hidayat)

Ustadz. Farhan menekankan bahwa Islam adalah agama yang moderat dan seimbang. Rasulullah, sesuai petunjuk Allah, menempatkan Islam di posisi yang tidak ekstrem dan selalu berada di tengah, namun tetap memiliki prinsip yang jelas dan tidak netral dalam menghadapi kebenaran.

Islam mengajarkan keseimbangan dalam segala aspek kehidupan, baik dalam beribadah maupun dalam menjalani kehidupan duniawi

Beliau juga kembali menegaskan peristiwa pemindahan kiblat dari Masjidil Aqsa ke Masjidil Haram sebagai sebuah ujian ketaatan bagi umat Islam. Selain itu, pemindahan kiblat ini juga menjadi simbol kesatuan dan persatuan umat. Dalam konteks ini, konsep Sami’na Wa’atho’naa—yang berarti “kami dengar dan kami taat”—tetap relevan untuk umat di zaman sekarang, sebagai bentuk ketaatan mutlak kepada Allah dan Rasul-Nya.

Penolakan Yahudi dan Nasrani terhadap Pemindahan Kiblat

(QS. Al Baqarah : 145-146 | Ustadz Dani Fahreza)

Selanjutnya, Ustadz. Dani memberikan penjelasan tentang bagaimana kaum Yahudi dan Nasrani menolak untuk mengikuti perintah pemindahan kiblat. Penolakan ini menjadi bukti bahwa mereka tidak mau menerima kebenaran yang disampaikan oleh Nabi Muhammad. Al-Qur’an menjelaskan bahwa sebagian oknum dari kedua kaum tersebut memang dengan sengaja menyelewengkan ajaran yang benar dari kitab-kitab mereka. Ustadz. Dani mengingatkan kita agar senantiasa menjaga keimanan dan tidak mengikuti jejak kaum yang menolak kebenaran.

Makna Sejarah Dua Kiblat

(QS. Al Baqarah : 147-148 | Ustadz Ahmad Ghozali)

Ustadz. Ghozali membahas tentang sejarah dua kiblat yang menunjukkan betapa pentingnya ketaatan total kepada ketetapan Allah. Beliau juga menekankan perlunya fastabiqul khairat—berlomba-lomba dalam kebaikan—dalam beribadah, baik itu dalam aspek keagamaan maupun ilmu duniawi. Beliau mengajak kita untuk bersyukur atas kesempatan memperoleh pendidikan agama yang komprehensif sejak kecil hingga dewasa, yang memandu kita dalam memahami kebenaran dan menjalankan ajaran Islam dengan baik.

Penetapan Kiblat ke Masjidil Haram

(QS. Al Baqarah : 149-150 | Ustadz Kresna Eka Raharja)

Ustadz. Kresna mengingatkan bahwa penetapan final kiblat ke Masjidil Haram adalah ketetapan dari Allah yang tidak perlu diragukan. Beliau menekankan bahwa sebagai umat Islam, kita harus yakin dan percaya bahwa segala ketetapan Allah melalui Rasul-Nya adalah untuk kebaikan umat. Rasa ragu dan takut harus dihilangkan, karena ketetapan Allah pasti membawa hikmah dan manfaat yang besar bagi kita semua.

Syukur atas Kehadiran Rasulullah dan Ajaran Islam

(QS. Al Baqarah : 151-152 | Ustadz Fikri Al Rizki)

Dalam tausiyah penutup, Ustadz. Fikri mengajak seluruh peserta kajian untuk bersyukur atas kehadiran Rasulullah yang membawa cahaya petunjuk bagi umat Arab khususnya, dan umat Islam seluruh dunia pada umumnya. Melalui Rasulullah, kita diberikan tuntunan yang jelas tentang tata cara kehidupan, baik melalui Al-Qur’an maupun hadits. Oleh karena itu, kita harus meyakini dan bersyukur atas nikmat Islam yang telah diberikan kepada kita.

Ustadz. Fikri juga menekankan pentingnya dzikrullah—selalu mengingat Allah—dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengingat Allah, hati kita akan tenang dan keimanan kita akan semakin kuat.

Kesimpulan: Kajian yang Menguatkan Keimanan dan Ketaatan

Kajian RABOAN di Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago pada Rabu, 11 September 2024 ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya tauhid, ketaatan kepada Allah, serta pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan umat Islam. Melalui pemindahan kiblat dari Masjidil Aqsa ke Masjidil Haram, umat Islam diingatkan tentang pentingnya kesatuan dalam ketaatan dan kesyukuran atas nikmat Islam yang kita miliki.

Dengan semangat fastabiqul khairat, kita diajak untuk berlomba-lomba dalam kebaikan, baik dalam ibadah maupun dalam mencari ilmu. Semoga kajian ini semakin memperkuat keimanan dan ketaatan kita kepada Allah, serta menjadi bekal dalam menjalani kehidupan di dunia ini dengan penuh hikmah dan petunjuk dari-Nya.


Hubungi Kami
Untuk informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan program di Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago, Anda dapat menghubungi kami melalui PRIMAGOschool.com atau chat langsung via WhatsApp di 089620020062.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *