Gladi Resik, menjelang H-3 artshow 2023 Pesantren Modern PRIMAGO

PRIMAGOschool.com | Pesantren Modern Primago baru saja mengadakan acara gladi resik yang mendidik sekaligus menarik untuk santrinya. Tepatnya pada hari rabu untuk santri putri (14/12) dan kamis untuk santri putra (15/12), dalam gladi ini, seluruh penampilan yang akan ditampilkan berusaha semaksimal mungkin untuk dapat menjadi yang terbaik. Ada sekitar 12 untuk penampilan putri dan 11 untuk penampilan putra.

Acara dimulai pukul 13:00-16:00 WIB untuk putra putri, adapun untuk lokasi acara, putri di halaman depan pesantren modern primago putri, dan putra di Lapangan futsan PGA. Gladi hari ini di hadiri oleh Ust Ahmad Ghozali, S.Pd.I, Ust Dr. Awaludin Faj, Ust Fikri El Rizki dan Ust Abdul Muhaimin.

Para santri tampak sibuk berlalu-lalang di sekitar area panggung. Ada yang sedang berlatih akting, ada yang bergotong-royong mengangkut properti-properti drama bersama kawannya, dan ada juga yang sibuk berdandan mengenakan kostum yang sesuai dengan peran yang dimainkan, sehingga suasana gladi di hari tersebut menjadi sangat dinamis dan tidak ada satupun yang menganggur.

Tak hanya peserta, para panitia pun sangat beruntung mendapat kesempatan untuk menyelenggarakan dan mempersiapkan acara ini. Mulai dari yang mendapat tugas mengkoordinir jalannya acara, mempersiapkan perlengkapan, sampai ke panitia yang menghidangkan konsumsi, semuanya mendapatkan pendidikan dari acara tersebut.

Gladi resik sendiri merupakan kegiatan yang rutin diadakan untuk persiapan acara Art show 2023, adapun Yang bertanggungjawab dalam kepanitiaan Art show 2023 adalah ust Farhan Aldi Khunaifi,M.M. dengan bimbingan yang di bawahi langsung oleh ust Fikri Ali Rizki.

Dalam acara gladi Resik ust Ahmad Ghozali, S.Pd.I (Pimpinan Pesantren Modern Primago). memberikan evaluasi “Gladi Resik bukanlah terakhir masih ada waktu dan latihan lagi jadi jika ada koreksian masih bisa di perbaiki agar lebih baik nanti”.

Tujuan utama diadakannya gladi resik adalah Pesantren Modern Primago ingin memberikan pelajaran kepada santri bahwasanya betapa penting sebuah persiapan, sehingga dari persiapan tersebut akan mendapatkan hasil yang maksimal. Dan secara tidak langsung mereka belajar tentang folosofi kehidupan, yaitu segala sesuatu perlu di persiapkan sebaik baiknya persiapan.